Boraks Pada Makanan
Boraks Pada Makanan. Menurut Encyclopedi Britanica dan Encyclopedi Nasional Indonesia, kata boraks berasal dari kata Arab, yaitu Bauroq, mempunyai arti putih, Boraks merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, tidak berwarna, mudah larut dalam air, tidak berbau, serta stabil pada suhu dan tekanan normal, mengandung garam Natrium Na2B4O710 H2O, yang banyak digunakan diberbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik, pembuatan gelas pyrex.
Boraks merupakan bahan beracun yang berbahaya bagi manusia, karena bisa diserap oleh tubuh, disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, usus, atau testis sehingga dosisnya dalam tubuh semakin lama semakin tinggi. Bila konsumsi pada makanan yang mengandung boraks serta dilakukan secara menahun bisa menyebabkan kanker.
Boraks sering disalahgunakan dalam industri pangan. Biasanya ditambahkan pada makanan seperti kerupuk, bakso, lontong dan lain-lain. Masyarakat awam mengenal boraks dengan nama garam Bleng atau Cetitet.
Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet, makanan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba, baik yang bersifat pathogen yang dapat menyebabkan keracunan serta gangguan kesehatan lainnya sedangkan mikroba yang non pathogen dapat menyebabkan terjadinya kerusakan makanan, misalnya pembusukan.
Bahan pengawet merupakan senyawa kimia berupa bahan asing yang masuk bersama makanan yang dikonsumsi. Apabila pemakaian bahan tambahan makanan non alamiah dan dosisnya tidak dilakukan pengawasan, kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya; baik yang bersifat langsung, misalnya keracunan; maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif, misalnya apabila bahan pengawet yang digunakan bersifat karsinogenik.
Asam borat atau boraks (boric acid) merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/IX/1988, asam borat dan senyawanya merupakan salah satu dari jenis bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam produk makanan. Karena asam borat serta senyawanya merupakan senyawa kimia yang mempunyai sifat karsinogen. Meskipun boraks berbahaya bagi kesehatan ternyata masih banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan tambahan makanan, karena selain berfungsi sebagai pengawet, boraks juga dapat memperbaiki tekstur bakso dan kerupuk hingga lebih kenyal dan lebih disukai konsumen .
Senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia sebagai berikut: jarak lebur sekitar 171°C, larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85% dan tak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah dengan penambahan asam klorida, asam sitrat atau asam tetrat. Mudah menguap dengan pemanasan dan kehilangan satu molekul airnya pada suhu 100°C yang secara perlahan berubah menjadi asam metaborat (HBO2). Asam borat merupakan asam lemah dan garam alkalinya bersifat basa. Satu gram asam borat larut sempurna dalam 30 bagian air, menghasilkan larutan yang jernih dan tak berwarna. Asam borat tidak tercampur dengan alkali karbonat dan hidroksida.
Karakteristik Boraks
Boraks mempunyai karakteristik antara lain
Tidak berwaran
Kilau seperti kaca
Kristal ketransparanan adalah transparan ke tembus cahaya
Sistem hablur adalah monoklin
Perpecahan sempurna di satu arah
Warna lapisan putih
Gejala Awal Keracunan Boraks
Gejala awal keracunan boraks bisa berlangsung beberapa jam hingga seminggu setelah mengonsumsi atau kontak dalam dosis toksis. Gejala klinis keracunan boraks biasanya ditandai dengan hal-hal berikut:
Sakit perut sebelah atas, muntah dan mencret
Sakit kepala, gelisah
Penyakit kulit berat
Muka pucat dan kadang-kadang kulit kebiruan
Sesak nafas dan kegagalan sirkulasi darah
Hilangnya cairan dalam tubuh
Degenerasi lemak hati dan ginjal
Otot-otot muka dan anggota badan bergetar diikuti dengan kejang-kejang
Kadang-kadang tidak kencing dan sakit kuning
Efek boraks yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso dan lontong akan membuat bakso/lontong tersebut sangat kenyal dan tahan lama, sedangkan pada kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta memiliki tekstur yang bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang telah diberi boraks dengan yang tidak atau masih alami, sulit untuk dibedakan jika hanya dengan panca indera, namun harus dilakukan uji khusus boraks di Laboratorium
Demikian ulasan tentang Boraks Pada Makanan. Semoga Bermanfaat. Terimakasih
Belum ada Komentar untuk "Boraks Pada Makanan"
Posting Komentar