Nyamuk Culex Sp Penular Penyakit Pada Manusia

Nyamuk Culex Sp. Penular Penyakit Pada Manusia. Kehadiran nyamuk sering dirasakan mengganggu kehidupan manusia dari gigitannya yang menyebabkan gatal hingga perannya sebagai vektor (penular) penyakit-penyakit berbahaya bagi manusia misalnya penyakit Filariasis (kaki gajah) Penyakit filariasis disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk  Culex fatigan. Saat ini penyakit filariasis termasuk penyakit yang cukup meresahkan masyarakat karena dapat menimbulkan kecacatan menetap pada penderitanya.

Penyakit  yang ditiularkan oleh nyamuk Culex sp ni banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Termasuk Negara Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan 233 kabupaten masih termasuk daerah endemis (daerah rawan penyakit) dan prevalensi (kejadian kasus penyakit) filariasis di Indonesia masih tinggi di wilayah timur Indonesia,  yakni sekitar 20 persen

Nyamuk genus Culex merupakan nyamuk yang banyak terdapat di sekitar kita. Beberapa spesies nyamuk ini sudah dibuktikan sebagai vektor penyakit. Di Indonesia, ada 23 spesies nyamuk sebagai vektor penyakit filariasis, dari genus Anopheles, Aedes, Culex, Armigeres dan Mansonia diantaranya adalah Culex quinquefasciatus dan Culex bitaeniorrhynchus. Biasanya, nyamuk genus Culex  ini menyukai tempat-tempat kotor, seperti limbah domestik.
Seperti yang telah dijelaskan diatas beberapa penyakit yang penularannya lewat gigitan nyamuk Culex Sp. adalah Filariasis, Japanese Enchepalitis (JE), St. Loius Enchepalitis dan West Nile Virus (WNV). Penyakit filariasis sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dilaporkan terdapat 10.237 kasus kronis yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia pada tahun 2005.
Beberapa spesies nyamuk Culex Sp. merupakan vektor penyakit, antara lain
  1. Culex fatigan menjadi vektor penyakit Filariasis pada manusia.
  2. Culex pipiens menjadivektor penyakit St. Louis Enchepalitis.
  3. Culex tarsalis menjadi vektor penting penyakit Western Encephalitis.
  4. Culex tritaenior hynchus vektor utama penyakit Jepanese encephalitis.

Filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filariapada kelenjar/saluran getah bening. Penyakit ini bisa menular dan menimbulkan gejala klinik akut berupa demam berulang-ulang, oedema, peradangan kelenjar/saluran getah bening dan gejala klinik kronis berupa elephantiasis. Di Indonesia banyak terdapat Penyakit filariasis, seperti di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Nyamuk Culex Sp. adalah vektor utama penularan filariasis.Penularan penyakit filariasis sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi kekebalan tubuh, berapa kali nyamuk menggigit dan berapa lama nyamuk yang mengandung cacing filaria hidup. Jika kondisi kekebalan tubuh tinggi, maka sangat membantu dalam membunuh cacing filaria di dalam tubuh. Untuk terkena Penyakit filariasis, paling tidak mengalami gigitan nyamuk sebanyak 1000 gigitan. Selain  itu, waktu yang dibutuhkan Cacing filaria untuk berkembang di dalam tubuh nyamuk adalah selama 10 hari. Dengan demikian, jika nyamuk tidak bisa hidup selama itu maka cacing filaria akan mati juga.
Apabila manusia digigit nyamuk yang mengandung mikrofilaria, maka mikrofilaria yang sudah berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif akan ikut masuk kedalam tubuh manusia (hospes). Di aliran darah tubuh manusia, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Larva mengalami dua kali pergantian kulit di dalam tubuh limfe dan tumbuh menjadi cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan larva stadium V. Kemudian Cacing filaria yang sudah dewasa tersebut berada di pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan.

Demikian ulasan tentang Nyamuk Culex Sp. Penular Penyakit Pada Manusia. Semoga Bermanfaat
                     










Belum ada Komentar untuk "Nyamuk Culex Sp Penular Penyakit Pada Manusia"

Posting Komentar

Ady Water Jakarta

Penjelasan Pasir Silika/Kwarsa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel