Jam Aktif Nyamuk Penyebar DBD
Penyakit demam berdarah meskipun termasuk penyakit yang mudah ditangani dan diatasi, namun menjadi cukup mematikan apabila kita terlambat dalam mengatasinya. Kebanyakan masyarakat sudah familiar dengan penyakit yang satu ini namun sekali lagi jangan remehkan penyakit ini karena sifatnya yang gampang menyebar dan mewabah ini.
Badan atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahunnya terdapat 50 - 100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh belahan dunia dan tidak sedikit yang menelan korban meninggal dunia. Oleh karena itulah, maka jangan remehkan karena penyakit ini sangat mudah menular, dan mewabah serta cukup mematikan apabila terlambat dalam penanganannya.
Nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus merupakan penyebar atau vector dari penyakit demam berdarah. Kedua jenis nyamuk ini yang selami ini diyakini sebagai pemindah virus dengue dari satu tubuh ke tubuh manusia lainnya. Tanpa perantaraan kedua jenis nyamuk ini, virus dengue tidak perlu ditakuti. Virus dengue harus melalui tubuh kedua jenis nyamuk inilah untuk bisa melanjutkan siklus kehidupannya.
Baca juga siklus hidup nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti dan albopictus adalah nyamuk dengan belang hitam-putih pada tubuhnya sehingga mudah dikenali dari jenis nyamuk lainnya. Nyamuk Aedes aegypti gemar hidup di dalam rumah yang sejuk, lembab dan gelap. Nyamuk ini suka bergelantungan pada baju-baju atau barang-barang lainnya yang digantung dalam kama
Peneliti dari Universitas Indonesia Budi Haryanto mengatakan masyarakat perlu mewaspadai waktu beraktivitas nyamuk Aedes Aegypti agar tidak terkena gigitan yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
"Nyamuk Aedes Aegypti aktif menggigit pada jam 08.00-11.00 pagi dan jam 14.00-17.00 sore. Kalau kebetulan pada jam-jam tersebut ada jentik di genangan air, tempat itu punya risiko besar terkena demam berdarah," kata Peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan Lingkungan UI tersebut saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu Malam.
Budi mengatakan nyamuk aedes aegypti akan beristirahat di daerah kebon atau dedaunan di luar jam aktif tersebut.
Masyarakat diharapkan menutup semua pintu agar nyamuk tidak bebas memasuki ruangan dan menemukan tempat penampungan air untuk berkembang biak.
Pada musim pancaroba, Budi menjelaskan penyakit demam berdarah memang menjadi yang paling banyak diderita, bahkan jumlah kasusnya meningkat selama dua bulan terakhir. Suhu yang sering berubah-ubah, yakni panas pada siang hari kemudian hujan pada malam hari menyebabkan daya tahan tubuh seseorang melemah.
"Suhunya terkadang panas sekali, kemudian hujan sehingga tubuh seseorang seringkali tidak bisa menangkal bakteri atau virus yang biasa ditoleransi," kata Budi.
Menurutnya, pengetahuan masyarakat akan pemberantasan sarana nyamuk (PSN) diperlukan, seperti mengganti air dalam wadah dispenser sesering mungkin agar tidak ada jeda bagi hentik nyamuk untuk berkembang biak.
Semoga dengan mewaspadai Jam aktif nyamuk Penyebar DBD. Kita dapat melakukan pengendalian penyakit Demam Berdarah secara tepat.
Belum ada Komentar untuk "Jam Aktif Nyamuk Penyebar DBD"
Posting Komentar