Menuju Indonesia Bebas Malaria


Menuju Indonesia Bebas Malaria. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit. Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar.
Di Indonesia, terjadi sekitar 400.000 kasus positif malaria setiap tahunnya. Dari semua kasus yang terjadi, 4.000 kasus mengalami komplikasi atau bahkan berujung pada kematian. Sekitar 1 dari 4 kasus malaria yang terjadi menyerang anak-anak.
Sebagian besar kasus malaria terjadi di wilayah Indonesia Timur.Terutama pada wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Gejala Malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang, gejala muncul setahun setelah gigitan nyamuk terjadi. Gejala-gejala malaria yang biasanya terjadi adalah munculnya demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare dan nyeri otot

Hari Malaria Sedunia (HMS) diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 25 April setiap tahunnya. Tanggal ini dipilih bertepatan dengan tanggal penandatanganan Deklarasi Abuja tanggal 25 April 2001 oleh 44 kepala negara yang endemis Malaria. Tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Malaria Sedunia disepakati pada World Health Assembly (WHA) tanggal 23 Mei 2007 di Genewa yang dihadiri oleh 192 negara anggota WHO.
Tahun ini, peringatan HMS merupakan yang ke-9 sejak pertama kali diselenggarakan di Indonesia pada 25 April 2008. Peringatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kebijakan program pencegahan dan pengendalian Malaria, sekaligus menjadi momentum guna menggalang kekuatan dan sumber daya guna mewujudkan Indonesia Bebas Malaria pada tahun 2030.
Hari Malaria Sedunia tahun 2016 memiliki tema global “End Malaria For Good”. Sementara itu, tema nasionanya adalah “ Bebas Malaria Prestasi Bangsa” dengan tiga sub-tema, yaitu: 1) tidur pakai kelambu berinsektisida cara tepat cegah Malari; 2) Penemuan dini dan pengobatan tepat, langkah awal menuju Eliminasi Malaria; serta 3) Bersama warga, menuju desa bebas Malaria.

Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia ke 9 tahun 2016 dilaksanakan di Bengkulu atas inisiatif Gubernur Bengkulu, Dr. H. Ridwan Mukti, M.H, Inisiatif ini merupakan cermin dari komitmen Pemerintah Daerah dan masyarakat Bengkulu untuk mewujudkan Bengkulu Bebas Malaria 2020. Hal tersebut ditandai dengan penandatangan komitmen serta kesepakatan bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota untuk bersama Eliminasi Malaria di Bengkulu.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan sertifikat eliminasi Malaria bagi Kabupaten/Kota yang telah Elinimasi Mlaria. Kegiatan selanjutnya adalah penyerahan Buku Juknis Pendampingan Ibu Hamil Risiko Tinggi secara simbolis kepada perwakilan Mahasiswa Poltekes Kemenkes Bengkulu. Puncaknya adalah Pencanangan Kelambu Massal oleh MenteriKesehatan, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) yang dilanjutkan dengan video conference dengan 4 Provinsi, yakni: Papua Barat (Teluk Bintuni), Sumut (Mandailing Natal), Kalimatan Tengah (Palangkaraya), NTB (Mataram).

Demikian. Ulasan tentang Menuju Indonesia Bebas Malaria. Semoga Bermanfaat.

sumber : Kementrian Kesehatan RI


Belum ada Komentar untuk "Menuju Indonesia Bebas Malaria"

Posting Komentar

Ady Water Jakarta

Penjelasan Pasir Silika/Kwarsa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel