Cara Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair

Cara Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair. Pada kesempatan kali ini informasi kesling mencoba berbagi informasi tentang cara pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah tercemar, sebagai contoh, meskipun daerah pegunungan atau hutan terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari polusi, air hujan selalu mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO2, O2 dan N2, serta bahan-bahan tersuspensi lainnya seperti debu dan partikel-partikel lain yang terbawa atmosfer.

Air marupakan kebutuhan mutlak bagi manusia karena tanpa air berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena peran yang sangat penting tersebut air dapat berdampak buruk bagi kehidupan apabila air tersebut tidak sesuai lagi dari keadaan normalnya.

1.    Pengaruh Air Terhadap Kesehatan

Air berpengaruh terhadap kesehatan manusia baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya air yang dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, untuk industri, untuk irigasi, perikanan dan lain-lain, sebaliknya pengotoran air dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh adalah pengotoran badan-badan air dengan zat-zat kimia yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut, zat-zat kimia tidak beracun yang sukar diuraikan secara alamiah dan menyebabkan masalah khusus seperti estetika, bau, kekeruhan karena adanya zat-zat tersuspensi.  
Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air, dan terjadi karena air berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar penyebab penyakit ataupun sarang insektisida penyebar penyakit. Kualitas air berubah karena kapasitas air untuk membersihkan dirinya telah terlampaui. Umumnya peran air dalam terjadinya penularan penyakit sebagai berikut :
-          Air sebagai penyebar mikroba patogen
-          Air sebagai sarang insektisida penyebar penyakit
-          Jumlah air bersih yang tersedia tidak mencukupi
-          Air sebagai sarang hospes sementara penyakit.

2.    Syarat dan Parameter Kualitas Fisik Air

a.    Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)
TDS biasanya terdiri atas zat organik, garam an organik dan gas terlarut bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik, selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung dari spesies kimia penyebab masalah tersebut. Syarat TDS yang diperbolehkan dalam air bersih adalah 1500 mg/L.  
b.    Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat an organik maupun yang bersifat organik, syarat kekeruhan pada air bersih adalah 25 NTU.
c.    Rasa
Air minum biasanya tidak memberi rasa/tawar, air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan, seperti rasa logam/amis, rasa pahit, asin dan sebagainya. Syarat kesehatannya tidak berasa.
d.    Bau
Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak disukai oleh masyarakat, bau air dapat memberikan petunjuk akan kualitas air, syarat air bersih dari sisi bau adalah tidak berbau.
e.    Warna
Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme. Warna air dapat disebabkan adanya tanin dan asam humat yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning muda, menyerupai urine, syarat keberadaan warna pada air bersih adalah 50 TCU. 

 Persiapan Alat dan Bahan Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair

a.    Alat untuk pemeriksaan Bau dan Rasa Air
1)    botol contoh dengan tutup asah dari gelas
2)    penangas air yang dapat diatur suhunya;
3)    erlenmeyer 500 mL yang bertutup asah;
4)    gelas ukur 25, 50, 100 dan 200 mL;
5)    pipet ukur 10 mL;
6)    termometer yang berskala (0-100)°C.
b.    Bahan Untuk Pemeriksaan Bau dan Rasa Air
Bahan pengencer yang digunakan adalah air suling atau air demineralisasi yang tidak berbau.
c.    Alat Untuk Pemeriksaan Warna Air
1)    Tabung nessler 50 mL
2)    Neraca analitik
3)    Labu ukur 100 mL

d.    Bahan Untuk Pemeriksaan Warna Air
1)    Air suling
2)    Larutan induk warna 500 unit Pt-Co
3)    Larutan 1,246 g kalium kloro platina, K2PtCl6 yang ekivalen dengan 500 mg logam platina, dan 1,0 g kobal klorida, CoCl2.6H2O yang ekivalen dengan 250 g logam kobal
4)    Larutan baku dengan unit warna 5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,60,70. Ambil secara kuantitatif larutan induk 500 unit PT-Co, masing-masing sebanyak 0,5 mL, 1,0 mL, 1,5 mL, 2,0 mL, 2,5 mL, 3,0 mL, 3,5ml, 4,0mL, 4,5mL, 5,0 mL, 6,0mL dan 7,0 mL kemudian diencerkan dengan air suling menjadi 50 mL di dalam tabung nessler. 

Cara Kerja Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair

a.    Cara Kerja Pemeriksaan Bau dan Rasa Air
1)    Uji Pendahuluan 
a)  ukur benda uji sebanyak 200 mL, 50 mL, 12 mL,. 2,8 ml dan masukkan masing-masing ke dalam erlenmeyer 500 mL;
b) tambahkan air suling ke dalam erlenmeyer tersebut masing-masing sebanyak : 0 mL, 150 mL, 188 mL dan 197,2 mL sehingga total volume campuran menjadi 200 mL;
c)    tutup erlenmeyer dan masukkan ke dalam penangas air;
d)   masukkan juga erlenmeyer berisi 200 mL air suling atau air demineralisasi ke dalam penangas air tersebut sebagai pembanding;
e)     panaskan penangas air sampai mencapai suhu 600 C;
f)  setelah suhu air dalam penangas mencapai 600C, angkat erlenmeyer tersebut dari penangas air
g)    goyang-goyangkan erlenmeyer dan buka tutupnya serta cium baunya satu persatu, mulai dari yang paling encer dan diselang-seling dengan air pengencer;
h) apabila tercium bau, catat volume benda uji yang mulai dapat tercium baunya;
i)   apabila tidak tercium bau sama sekali, artinya contoh memang tidak berbau, catat hasilnya.
2)    Uji Penentuan
a)  ulangi langkah pada butir (b) sampai butir (j)  seperti tersebut di atas dengan pengenceran sesuai ketentuan tabel dibawah ini
         Tabel. Pengenceran Untuk Beberapa Angka
Volume Awal yang dicatat pertama kali (mL)
Volume benda uji yang akan di encerkan menjadi 200 (mL)
200
200,  140,  100,  70,  50
50
50,    35,    25,    17,  12
12
12,    8,3    5,7,   4,0, 2,8
2,8
2,8,   2,0,   1,4,  1,0

b)    catat pada pengenceran berapa bau mulai tercium;
c)    tentukan angka bau seperti tercantum pada tabel dibawah ini  atau hitung dengan menggunakan rumus dibawah ini.
Tabel. Angka Bau yang Sesuai dengan Variasi Pengenceran
Volume benda uji yang encerkan
Volume benda uji yang akan di encerkan menjadi 200 (mL)
200
1
140
1,4
100
2
70
3
50
4
35
6
25
8
17
12
12
17
8,3
24
5,7
35
4,0
50
2,8
70
2,0
100
1,4
140
1,0
200

Rumus Menghitung Angka Bau
Angka Bau = A+B/A
Keterangan :
A : Volume benda dalam mL untuk membuat 200 mL campuran yang masih tercium baunya
B : Volume air pengencer untuk membuat 200 mL campuran.
  
b.    Cara Kerja Pemeriksaan Warna Air
1)    Penetapan Sampel Uji
a)    Masukkan sampel ke dalam tabung nessler 50 mL
b)    Tempatkan tabung nessler ditempatkan pada alas yang berwarna putih
c)    Bandingkan warna sampel secara visual dengan larutan baku di mulai dari larutan baku yang paling encer
d) Tetapkan warna sampel sesuai dengan skala warna larutan baku yang paling mendekati atau berada diantara dua skala larutan baku
e)  Apabila warna lebih dari 70 unit Pt-Co, dilakukan pengenceran langsung pada tabung nessler.
  
2)    Perhitungan
Warna Sampel (unit PtCo) = A x 50/B
A : adalah perkiraan unit warna sampel yang diencerkan
B : adalah mL contoh yang diencerkan
  
Unit Warna
(Satuan unit PtCo)
Pembulatan
Contoh Pembulatan
1 – 50
2,5
5;7;5,..........47,5
51- 100
5
50,55,.............95
101-250
10
100; 110;.........210
251-500
20
250;270;........480



Demikian ulasan tentang Cara Pemeriksaan Fisik Air dan Limbah Cair. Semoga Bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Cara Pemeriksaan Kualitas Fisik Air dan Limbah Cair"

Posting Komentar

Ady Water Jakarta

Penjelasan Pasir Silika/Kwarsa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel